Objek Wisata Air Terjun Mursala (Pulau Mursala) Tapanuli Tengah
Pulau Mursala atau Mansalaar Island merupakan pulau terbesar yang dimiliki Kabupaten Tapanuli Tengah, terletak di sebelah barat daya kota Sibolga dan masuk dalam wilayah Kecamatan Tapian Nauli. Pulau ini berada di antara Pulau Sumatera dan Pulau Nias. Luas Pulau Mursala sekitar 8.000 ha dan dapat ditempuh selama 1 jam menggunakan kapal cepat dari Sibolga, atau sekitar 3 jam jika menggunakan kapal biasa. Untuk menuju Sibolga, saat ini sudah tersedia penerbangan komersial dari Medan yang dilayani oleh Wings Air, Merpati, maupun NBA. Waktu tempuh dari Bkamura Polonia Medan – Bkamura FL Tobing Pinangsori Sibolga adalah sekitar 45 menit.
Air terjun Pulau Mursala merupakan salah satu dari sedikit air terjun di dunia yang langsung masuk ke laut. Beberapa di antaranya adalah Kilt Rock Waterfall di Skotlandia, Falls Sounds Milford di fjords Selandia Baru, dan Jeongbang di Pulau Jeju, Korea Selatan. Di Indonesia sendiri, selain di pulau Mursala, juga terdapat air terjun sejenis di Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara yaitu air terjun Kahatola.
Air terjun Pulau Mursala merupakan salah satu dari sedikit air terjun di dunia yang langsung masuk ke laut. Beberapa di antaranya adalah Kilt Rock Waterfall di Skotlandia, Falls Sounds Milford di fjords Selandia Baru, dan Jeongbang di Pulau Jeju, Korea Selatan. Di Indonesia sendiri, selain di pulau Mursala, juga terdapat air terjun sejenis di Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara yaitu air terjun Kahatola.
Air terjun biasanya berakhir di sungai, namun Sumatera Utara punya air terjun yang berbeda. Tidak ke sungai, air terjun yang ada di Pulau Mursala, Tapanuli Tengah itu langsung jatuh ke laut, Air terjun unik itu berada di ujung pulau. Airnya melewati dinding karang yang berwarna hitam. Datanglah sebelum siang, atau setelah siang hari jika ingin mengabadikan air terjun pada saat terbaiknya. Jika siang terik, tebing hitam kokoh itu akan memantulkan sinar matahari, sehingga aliran air tidak terlihat jelas saat difoto.
Air terjun Pulau Mursala merupakan salah satu dari sedikit air terjun di dunia yang langsung masuk ke laut. Beberapa di antaranya adalah Kilt Rock Waterfall di Skotlandia, Falls Sounds Milford di fjords Selandia Baru, dan Jeongbang di Pulau Jeju, Korea Selatan. Di Indonesia sendiri, selain di pulau Mursala, juga terdapat air terjun sejenis di Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara yaitu air terjun Kahatola.
Air terjun Pulau Mursala merupakan salah satu dari sedikit air terjun di dunia yang langsung masuk ke laut. Beberapa di antaranya adalah Kilt Rock Waterfall di Skotlandia, Falls Sounds Milford di fjords Selandia Baru, dan Jeongbang di Pulau Jeju, Korea Selatan. Di Indonesia sendiri, selain di pulau Mursala, juga terdapat air terjun sejenis di Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara yaitu air terjun Kahatola.
Air terjun biasanya berakhir di sungai, namun Sumatera Utara punya air terjun yang berbeda. Tidak ke sungai, air terjun yang ada di Pulau Mursala, Tapanuli Tengah itu langsung jatuh ke laut, Air terjun unik itu berada di ujung pulau. Airnya melewati dinding karang yang berwarna hitam. Datanglah sebelum siang, atau setelah siang hari jika ingin mengabadikan air terjun pada saat terbaiknya. Jika siang terik, tebing hitam kokoh itu akan memantulkan sinar matahari, sehingga aliran air tidak terlihat jelas saat difoto.
Di balik pesonanya, ternyata air terjun Pulau Mursala ini juga memiliki legenda tersendiri yang berkembang di masyarakat sekitar. Konon, air terjun ini merupakan tempat bermain seorang putri cantik bernama Putri Runduk. Putri Runduk memiliki kolam tempat mandi di atas air terjun dari mana air terjun ini mengalir. Well, siapa itu Putri Runduk? Menurut cerita, Putri Runduk adalah permaisuri Raja Jayadana yang memerintah Kota Kerajaan Barus Raya, sebuah kerajaan Islam di wilayah Sumatera Utara pada abad ke-7 M. Putri Runduk memiliki paras yang cantik rupawan sehingga termahsyur sampai ke luar kerajaan. Disebutkan bahwa Raja Sanjaya dari Mataram dan Raja Janggi dari Sudan, Afrika pun tertarik dengan kecantikan sang Putri.
Putri Runduk bisa sampai di Pulau Mursala karena melarikan diri dari negerinya yang sudah porak porkamu akibat diserang dan dikuasai oleh Raja Sanjaya, yang kemudian direbut oleh Raja Janggi. Suaminya terbunuh dan Putri Runduk tidak mau dinikahi oleh Raja Sanjaya, di antaranya karena perbedaan agama (Putri Runduk beragama Islam sedang Raja Sanjaya beragama Hindu). Dikisahkan pula bahwa sang Putri menceburkan diri ke laut saat dikejar Raja Janggi, lalu hilang.
Keunikan lain yang dimiliki air terjun pulau mursala ini adalah bahwa air terjun ini berasal dari aliran sungai terpendek di dunia. Memiliki lebar 400 meter dengan panjang hanya sekitar 700 meter. Air terjun dengan ketinggian lebih kurang 35 meter yang langsung jatuh dari tebing pulau ke permukaan laut.
Air terjun ini berada pada bagian pulau yang menghadap langsung ke Samudra Hindia.Air mengalir pada batuan granit kemerah-merahan di tebing pulau, lalu tercurah dalam volume yang besar ke permukaan laut dengan bunyi berdebum-debum. Volume air terjun akan lebih besar lagi pada musim penghujan. Untuk kamu yang hanya ingin merekam keindahan air terjun itu,kamu bisa menyaksikannya dengan menyewa kapal.
Cara Mencapai Air Terjun Mursala
Perjalanan menuju pulau ini dapat dimulai dari Pkamun, ibukota Tapteng, sekitar 360 kilometer dari Medan, ibukota Sumut. Ada perahu-perahu wisata milik warga yang dapat disewa menuju ke sana (Biayanya sekitar 1,3 juta rupiah). Jarak tempuhnya memang agak lama, hampir dua jam, tetapi pemkamungannya menyenangkan. kamu pun bisa menikmati pemkamungan sepanjang melewati beberapa pulau seperti Pulau Situngkus dan Pulau Putri.
Semoga Informasi ini dapat membantu sahabat travelers semua untuk menimbang tujuan wisata kedaerah tapanuli ini.
0 comments:
Post a Comment