Objek Wisata Taman Nasional Alas Purwo - Banyuwangi
Dulu namanya Suaka Margasatwa Banyuwangi Selatan, sekarang Alas Purwo atau lengkapnya Taman Nasional Alas Purwo merupakan salah satu tempat wisata di Jawa. Berada di ujung Pulau Jawa bagian timur, tepatnya di Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. Nama Alas Purwo sendiri bagi masyarakat setempat mempunyai arti sebagai hutan tertua di tanah Jawa. Karena hal tersebut, Alas Purwo dianggap keramat oleh masyarakat setempat. Oleh karena itu selain menjadi tempat wisata alam, Alas Purwo juga dijadikan sebagai tempat wisata ziarah.
Taman Nasional Alas Purwo merupakan hutan tropis alami dan termasuk yang tertua di Pulau Jawa. Taman nasional ini merupakan hutan hujan paling alami di Indonesia, bahkan mungkin di Asia. Di Taman Nasional Alas Purwo, kita dapat melihat banteng jawa, burung merak, babi hutan, rusa, serigala hutan, ular pyton, dan hewan lainnya termasuk macan tutul dan harimau jawa.
Memasuki kawasan Alas Purwo seperti merasakan sensasi bertualang ke suatu daerah yang eksotis dan penuh mistis. Bagi petualang, perjalanan wisata begitu mengasyikkan meski agak mendebarkan. Cahaya matahari yang mulanya berlimpah perlahan-lahan meredup tertutupi rimbun dedaunan saat kami memasuki kawasan hutan Alas Purwo di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Pepohonan menjulang tinggi berdiameter besar dengan umur ratusan tahun. Pohon tersebut berdiameter rata-rata 30 cm dan tinggi 10-15 meter. Tanaman yang berhasil diidentifikasikan di Alas Purwoada sekitar 580 jenis. kita akan menikmati indahnya hutan sawo kecik, bumbu manggong, dan pohon lainnya termasuk nyamplung, ketapang, serta kepuh.
Taman Nasional Alas Purwo, merupakan kawasan wisata yang sangat komplit. Jika kita berkunjung ke sana, kita bisa menikmati beberapa tempat wisata sekaligus. Aktivitas yang bisa kita lakukan di sana yaitu menjelajah hutan dan mengamati flora fauna Alas Purwo, berjemur di pantai, berselancar, dan wisata ziarah.
Menyusuri jalanan hutannya Alas Purwo maka kita akan disambut suara kicau burung trucak bali, trucak hijau, hingga merak dan rusa yang dengan mudahnya terlihat mengendap di antara pepohonan. Sesekali kita mungkin menemui beberapa kijang bertanduk gagah, kera ekor panjang, lutung, ayam hutan, burung kangkareng, rangkong, cekakak jawa abu-abu, ayam hutan, rangkong, dan bisa juga banyak burung merak. kita dapat memuaskan kegemaran berpetualang menembus hutan, mengamati satwa di Sadengan atau berkunjung ke gua-gua yang sejak zaman dahulu sudah sering dijadikan tempat bersemedi. Gua-gua di wilayah ini di antaranya adalah Gua Istana, Gua Putri dan Gua Padepokan. Ada pula Gua Macan yang dianggap memiliki nuansa mistis tinggi. Menurut cerita masyarakat setempat, di tempat tersebut Bung Karno pernah bertapa. Gua-gua tersebut dapat dicapai dari Pos Pancur sejauh 2 km dengan berjalan kaki.
Taman Nasional Alas Purwo benar-benar hutan tua, tempat yang dapat menginspirasi cerita-cerita kuno komik dan film silat. Sejatinya memang dahulu hutan ini menjadi tempat orang tertentu menguatkan kesaktian ilmu kanuragan atau bagi mereka yang ingin melepaskan diri dari kemewahan kehidupan duniawi.
Selain objek wisata alamnya, Alas Purwo juga sangat terkenal dengan wisata ziarah. Beberapa situs-situs ziarah yang dijadikan sebagai lokasi semedi atau bertapa oleh sebagian orang yang memohon berkah. Terdapat Pura Luhur Giri Salaka yang merupakan pura untuk ibadah bagi masyarakat Hindu di sekitar taman nasional. Selain pura, juga terdapat gua yang dianggap keramat. Gua Istana dan Gua Padepokan Jika kita masih punya cukup waktu ketika kita berwisata ke Taman Nasional Alas Purwo, kita disarankan mengunjungi Gunung Kawah Ijen yang berada sekitar 33 Km ke arah utara.
Selain Gua meditasi, ada juga Situs Kawitan dan pura Hindu yang juga berumur tua. Uniknya tempat peribadatan ini berada di tengah hutan Taman Nasional Alas Purwo. Pura tersebut bernama Pura Luhur Giri Salaka dan masih banyak dikunjungi pemeluk Hindu pada hari suci Pager Wesi setiap 210 hari.
Masyarakat yang tinggal di sekitar Alas Purwo mayoritas berasal dari Mataraman Kuno yang berbudaya Jawa Tradisional. Oleh karena itu, tradisi kejawen masih lestari di sini seperti bertapa atau bersemedi yang masih sering dilakukan masyarakatnya. Pada hari-hari tertentu seperti malam 1 Suro, bulan purnama, atau bulan mati, masyarakat Hindu Bali dan ahli kebatinan Jawa sengaja datang ke taman nasional ini untuk meditasi atau melaksanakan upacara keagamaan.
Cara mencapai Taman Nasional Alas Purwo
Dari Banyuwangi sekitar 5 jam ke selatan melewati Kecamatan Rogojampi-Srono-Muncar-Tegaldlimo. Dari Banyuwangi sampai ke Tegaldlimo sekitar 2 jam. Jalanannya cukup bagus beraspal. Dari Tegaldlimo lanjut ke Taman Nasional Alas Purwo sekitar 1 jam, jalannya sedikit rusak. Akhir perjalanan kita akan tiba di Pos Perhutani Taman Nasional Alas Purwo. Dari sini kendaraan kita dapat dititipkan di Pos Perhutani.
Dari Surabaya menuju Jember sekitar 4-5 jam, lalu dilanjutkan ke timur selatan melewati Gunung Kumitir-Kalibaru-Glenmore-Genteng-Rogojampi sekitar 2 jam. Lanjutkan perjalanan dengan rute.. yang sama dari Banyuwangi ke Taman Nasional Alas Purwo.
Dari Denpasar menuju Gilimanuk sekitar 2 jam, kemudian menyebrang ke Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, lalu rutenya sama dari Banyuwangi ke Taman Nasional Alas Purwo
Dari Surabaya menuju Jember sekitar 4-5 jam, lalu dilanjutkan ke timur selatan melewati Gunung Kumitir-Kalibaru-Glenmore-Genteng-Rogojampi sekitar 2 jam. Lanjutkan perjalanan dengan rute.. yang sama dari Banyuwangi ke Taman Nasional Alas Purwo.
Dari Denpasar menuju Gilimanuk sekitar 2 jam, kemudian menyebrang ke Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, lalu rutenya sama dari Banyuwangi ke Taman Nasional Alas Purwo
Demikian review Taman Nasional Alas Purwo, semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi sahabat pembaca.
0 comments:
Post a Comment